Sabtu, 15 Juni 2013

"Frederich Silaban" Arsitek Masjid Istiqlal Yang Terlupakan

 

 

Mengukir prestasi menakjubkan di pentas nasional belum tentu akan mendapat apresiasi di kampung halaman. Kalimat ini terasa tepat menggambarkan kiprah dan reputasi arsitek Frederich Silaban (1912-1984). Lahir 16 Desember 1912 di desa Bonan Dolok, Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

Beliau adalah seorang arsitek ternama dalam jajaran arsitek generasi pertama di Indonesia. Arsitek kesayangan Presiden Soekarno ini juga disebut sebagai seorang perintis arsitektur modern Indonesia. Melalui karya-karya arsitekturnya, Frederich Silaban telah memperoleh penghargaaan dari dalam negeri dan luar negeri.

Qubah Mesjid Istiqlal telah diakui Universitas Darmstadt, Jerman Barat sebagai hak cipta Frederich Silaban, yang disebut sebagai "Silaban Dom" (qubah Silaban). Karya dan pemikirannya telah menjadi ajang telaahan apresiatif para akademisi serta praktisi arsitektur di Indonesia. Namanya juga telah termeteraikan sebagai tokoh nasional dalam buku Ensiklopedi Nasional Indonesia.

Setiap kali nama Frederich Silaban disebut selalu memiliki kaitan dengan latar belakang sosial maupun kampung halamannya. Beliau adalah putera kelima dari keluarga petani di desa Bonan Dolok, Dolok Sanggul, Humbahas. Dilahirkan oleh ibu Noria boru Simamora. Ayahnya, Djonas Silaban, adalah seorang sintua Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Dengan kepiawaiannya dalam bidang arsitektur, Frederich Silaban telah mengukir seberkas sejarah partisipasi seorang putra Humbahas dan orang Kristen Batak di pentas nasional.

Namun di kampung halamannya sendiri, di Dolok Sanggul, Humbahas, arsitek Frederich Silaban tampak nyaris terlupakan. Bukan saja di kalangan masyarakat umum, tetapi hampir semua pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk jajaran pemerintahan dalam lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas terkesan turut alpa mengapresiasinya.

Kealpaan semacam itu terindikasi dari fakta betapa hingga kini, sepanjang diketahui, belum pernah ada pihak di Humbahas yang secara resmi merealisasikan suatu bentuk penghargaan yang pantas baginya. Bahkan selama ini, wacana yang merencanakan suatu penghargaan pun tidak pernah terdengar nyaring. Mengapa?

 

Sumber : http://www.serupedia.com/2013/05/frederich-silaban-arsitek-masjid.html

Read more »»  

Rahasia Tersembunyi Dibalik Nama Muhammad yang Luar Biasa

 

Terkait rahasia dibalik nama Muhammad, dimana banyak makna yang tersirat dalam kebesaran nama yang sederhana itu. entah apakah ini merupakan salah satu mukjizat atau sekedar kebetulan saja, bahwa ada fakta menarik di abjad/huruf-huruf yang tersusun dari nama itu:

1. Kata Muhammad, jika kita gabungkan dalam bentuk normal mim-kha-mim-kha-dal, maka akan menjadi sebuah sketsa seorang manusia. Anda tentu sudah maklum Jika sebaik-baik mahluk yang pernah diciptakan oleh Tuhan di alam semesta ini adalah MANUSIA. Dengan segala kelebihan mereka, sementara mahluk lain hanyalah hewan, tumbuhan dan planet-planet yang penuh rahasia.

2. Kata Ahmad, jika kita cermati satu-persatu hurufnya maka huruf-huruf itu akan menggambarkan sosok orang yang sedang melakukan sholat, tahukah kalian bahwaSHOLATmerupakan sebaik-baik doa dan ibadah yang pernah diperintahkanNya.

3. Kata Muhammad jika digabungkan huruf-hurufnya maka akan berbentuk layaknya manusia yang sedang sujud dalam shalat. dalam gerakan SUJUD dalam Sholat merupakan inti dari semua rukun-rukunnya, karena pada saat sujud manusia menundukkan 8 bagian tubuhnya di bumi bukti kepasrahan total kepada sang pencipta.

Subhanallah, Allahu Akbar, betapa rahasia Allah sangat menggetarkan hati, saya yakin masih banyak tersirat rahasia-rahaisa lain dibalik sosok, nama dan semua yang berkaitan dengan sang kekasih sejati 'Habibullah: Muhammad' Shallallahu'alaihi Wa Sallam.

 

Sumber : http://www.serupedia.com/2013/06/rahasia-tersembunyi-dibalik-nama.html

Read more »»  

Kamis, 30 Mei 2013

KITAB FIQH MUHAMMADIYYAH

 


BUKU KITAB FIQH JILID TELU, yang dikarang dan diterbitkan oleh MUHAMMADIYYAH bagian TAMAN PUSTAKA Djokjakarta, terbit tahun 1343 Hijriyyah.
setelah membaca buku tersebut.... DAPAT DISIMPULKAN antara NU dan Muhammadiyyah, dari sisi amaliyahnya itu dulunya sama. antara lain : 1. bacaan iftitah, 2. sholawat yang menggunakan SAYYIDINA, 3. dzikir setelah sholat, DLL.
1. dalam bab WACAN SHOLAT LAN MA'NANE halaman 25, bacaan IFTITAH-nya KABIROWWALHAMDULILLAHI KATSIRO.... bukan ALLOHUMMA BAA'ID....
2. pada halaman 26 Fatihah menggunakan BASMALAH....
3. dalam halaman 29, sholawat yang dibaca dalam tahiyyat menggunakan SAYYIDINA
semua itu dipertegas dalam BAB PIRANGANE RUKUNE SHOLAT halaman 31-33. kecuali masalah sholawat. di bab ini dijelaskan sholawat adalah allohumma sholli 'ala Muhammad. hemat saya, penjelasan itu sekedar menunjukkan bahwa bacaan sholawat itu cukup dengan ALLOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD, bukan membid'ahkan sayyidina....
dipertegas lagi dalam rukun hutbah halaman 57, membaca sholawat menggunakan sayyidina.
4. di halaman 27 dijelaskan adanya QUNUT dengan Dow ALLOHUMMAHDINII.....
5. halaman 57 khutbah jum'at, dua kali.
6. dzikir ba'da sholat pada halaman 40-42, dengan bacaan sbb:
- astaghfirullohah adziim alladzii paar ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum waatuubu ilaiih... 3 Kali
- allohumma antassalam.... 3 Kali
- subhaanalloh 33 Kali
- allohu Akbar 33 Kali
- alhamdulillah 33 kali
YANG MEMBUTUHKAN BUKUNYA SILAHKAN
DOWNLOAD DISINI

Read more »»  

Selasa, 28 Mei 2013

Penelitian Ilmiah Tentang Puasa

 http://www.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/03/puasa.jpg

A. Manfaat Puasa Secara Medis

Allah ta'alaa berfirman:

يايها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah: 183).
Allah berfirman:

وأن تصوموا خير لكم إن كنتم تعلمون

Dan andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 184).
Apakah ilmu pengetahuan kontemporer sudah bisa mengungkap rahasia dari firman Allah "Dan jika kalian berpuasa maka itu lebih baik bagi kalian"???

Sesungguhnya ilmu pengetahuan kedokteran kontemporer belum mempu mengungkap hakikat puasa, selain hanya menyatakan bahwa puasa adalah keinginan yang boleh bagi manusia untuk melakukannya atau tidak. Itu saja.

Sesungguhnya puasa, setelah melalui berbagai penelitian ilmiah dan terperinci terhadap organ tubuh manusia dan aktivitas fisiologisnya menemukan bahwa puasa secara jelas adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh tubuh manusia sehingga ia bisa terus melakukan aktivitasnya secara baik. Dan puasa benar-benar sangat penting dan dibutuhkan bagi kesehatan manusia sebagaimana manusia membutuhkan makan, bernafas, bergerak, dan tidur. Maka manusia sangat membutuhkan hal-hal ini. Jika manusia tidak bisa tidur, makan selama rentang waktu yang lama maka ia akan sakit. Maka, tubuh manusia pun akan mengalami hal yang jelek jika ia tidak berpuasa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa'i dari shahabat Abu Umamah:

قال أبو أمامة: يا رسول الله، مرني بعمل ينفعني الله به، قال: ((عليك بالصوم فإنه لا مثل له ))

"Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".

Dan sebab pentingnya puasa bagi tubuh adalah karena puasa bisa membantu badan dalam membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan puasa, sebagaimana dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi waktu beberapa jam.

Ini adalah metode yang bagus untuk sistem pembuangan sel-sel atau hotmon yang rusak dan membangun kembali badan dengan sel-sel baru. Dan ini sangat berbeda dengan dengan apa yang difahami kebanyakan orang bahwa puasa menyebabkan orang menjadi lemah dan lesu. Puasa yang bagus bagi badan itu adalah dengan syarat dilakukan selama satu bulan berturut-turut dalam setahun, dan bisa ditambahkan 3 hari setiap bulan. hal ini sesuai benar dengan anjuran Rasulullah dalam sebuah haditsnya:

(( من صام من كل شهر ثلاثة أيام فذلك صيام الدهر ))

Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka itu sama dengan puasa dahr (puasa sepanjang tahun).
Dan Allah pun membenarkan ucapan Nabi ini dengan firman-Nya:

من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها

Barangsiapa yang beramal dengan satu perbuatan baik, maka Allah memberikan kepadanya 10 kali lipat dari amalan itu.
Satu hari dihargai 10 hari oleh Allah, maka 3 hari dihargai 30 hari, dan bila 3 hari setiap bulan maka menjadi 36 hari. Dan ini senilai dengan 360 hari atau satu tahun dalam penghargaan Allah.

Tom Branch, dari Columbia Press mengatakan:

Aku menganggap puasa adalah pengalaman ruhani yang sangat luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata. Maka karena keinginan itu, aku mulai berpuasa dengan tujuan membersihkan diriku dari berat badan yang berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran. Puasa sangat membantu pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau pun persepsi. Dan aktivitas puasaku belum berlalu beberapa hari, tetapi aku mendapati pengaruh kejiwaan yang demikian besar.

Aku telah berpuasa beberapa kali hinga sekarang. Dan aku biasanya memilih waktu antara 1 sampai 6 hari. Dan pada awalnya tujuanku adalah untuk menghilangkan efek negatif dari makanan yang aku konsumsi, juga untuk membersihkan jiwaku dari hal-hal yang aku alami sepanjang hidupku, khususnya setelah memperhatikan dunia dalam beberapa bulan terakhir, dan aku melihat banyak kedhaliman dan kebrutalan yang manusia hidup di dalamnya. Sungguh aku merasa bertangung jawab terhadap keadaan mereka, maka aku pun berpuasa untuk menghilangkan fikiran-fikiran itu."

"Saya setiap kali berpuasa perasaan tertarik pada makanan benar-benar hilang, dan aku merasakan badanku sangat rileks dan nyaman. Dan aku merasakan diriku berpaling dari fantasi-fantasi, emosi-emosi negatif seperti dengki, cemburu, suka ngerumpi, juga hilang perasaan takut, perasaan tidak enak, dan bosan. Semua perasaan-perasaan ini hilang dengan sendirinya ketika aku berpuasa. Dan sungguh aku merasa dengan pengalaman yang begitu mengesankan bersama dengan banyak manusia ketika berpuasa. Dan mungkin semua yang aku katakan ini adalah sebab yang menjadikan muslimin -sebagaimana aku melihat mereka di Turki, Suriah, dan Quds- dengan puasa selama 1 bulan penuh menjadikan jiwa-jiwa mereka begitu mengesankan yang tidak pernah aku temukan di belahan duni manapun".

B. Mencegah Dari Tumor

Puasa juga berfungsi sebagai "dokter bedah" yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Maka, rasa lapar yang dirasakan orang yang sedang berpuasa akan bisa menggerakan organ-organ internal di dalam tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusah atau lemah tadi untuk menutupi rasa laparnya. Maka hal itu merupakan saat yang bagus bagi badan untuk mengganti sel-selnya dengan sel-sel baru sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas. Dengan hal itu juga bisa menghilangkan atau memakan organ-organ yang sakit dan memperbaharuinya. Dan puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan daging, dan lemak. Juga bisa mencegah terjadinya tumor ketika awal-awal pembentukannya.

C. Menjaga Kadar Gula Dalam Darah

Puasa saangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan hal ini, maka sesungguhnya puasa memberikan kepada kelenjar pankreas kesempatan yangbaik untuk istirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila makanan kelebihan kandungan insulin, maka pankreas akan mengalami tekanan dan melemah. Hal ini hingga akhirnya pankreas tidak bisa menjalankan fungsinya. Maka, kadar darah pun akan merambat naik dan terus meningkat hingga akhirnya muncul penyakit diabets. Dan sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap diabets ini di seluruh dunia dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai dengan keadaannya. Kemudian, para penderita tersebut mengkonsumsi makanan ringan selama berurutan yang kurang dari 3 minggu. Dan metode semacam ini telah mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengobatan diabets dan tanpa menggunakan satu obat-obatan kimiawi pun.

D. Puasa Adalah Dokter Yang Paling Murah

Sesungguhnya puasa, tanpa berlebih-lebihan, adalah "dokter" yang paling murah secara mutlak. Sebab puasa bisa menurunkan berat badan secara signifikan, dengan catatan ketika berbuka puasa memakan makanan dengan menu seimbang dan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman langsung ketika berbuka. Rasullulah ketika memulai ifthar dari puasa adalah dengan memakan beberapa biji kurma dan bukan yang lain, atau seteguk air putih lalu shalat. Inilah petunjuk.

Dan inisebaik-baik petunjuk bagi orang yang berpuasa dari makanan dan minuman untuk waktu yang lama. Maka, gula ada dalam kurma dan orang akan merasa kenyang ketika memakan kurma, sebab ia sangat mudah dicerna dan dikirim ke dalam darah, dan pada saat yang sama ia memberikan energi atau kekuatan kepada badan.

Adapun jika kita langsung makan daging setelah lapar karena puasa, sayuran, dan roti, maka tubuh memerlukan waktu yang lumayan lama untuk bisa mencerna dan menyerap sari makanannya dan baru kemudian kita merasa kenyang. Dan pada saat seperti ini, maka orang ketika awal-awal berbuka akan tetap merasa lapar. Dan akhirnya, orang yang berpuasa itu kurang bisa memperoleh manfaat langsung dari puasanya, yaitu memperoleh kesehatan, afiat, dan vitalitas, bahkan ia akan tetap kebanyakan lemak dan kegemukan. Dan ini tentu bukanlah tujuan Allah mensyariatkan bagi hamba-Nya untuk berpuasa.
Allah berfirman:

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان، فمن شهد منكم الشهر فليصمه، ومن كان مريضا أو على سفر فعدة من أيام آخر، يريد الله بكم اليسرى ولا يريد بكم العسر (البقرة: 185)

Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda. Maka siapa yang menemui bulan Ramadhan ini maka berpuasalah. Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka dia mengganti puasa tersebut pada bulan-bulan lain. Allah menginginkan untuk kalian kemudahan dan tidak menginginkan bagi kalian kesulitan (Q.S. Al-Baqarah: 175).

E. Penyakit-Penyakit Kulit

Sungguh puasa memberikan manfaat untuk mengobati berbagai penyakit kulit. hal ini disebabkan karena dengan puasa maka kandungan air dalam darah berkurang, maka berkurang juga kandungan air yang ada di kulit. Hal ini pada gilirannya akan berpengaruh pada:
1. Menambah kekuatan kulit dalam melawan mikroba dan penyakit-penyakit mikroba dalam perut.
2. Meminimalisir kemungkinan penyakit-penyakit kulit yang menyebar di sekujur badan seperti sakit psoriasis (sakit kulit kronis).
3. Meminimalisir alergi kulit dan membatasi masalah kulit berlemak.

Ny. Ilham Husain, seorang puteri Mesir menuturkan:
Ketika aku berusia 10 tahun, aku menderita sakit kulit yang kronis. Penyakit ini muncul dengan warna merah, dan aku tidak menemui satu jenis obat pun. Dan setelah dokter-dokter spesialis kulit terkenal di Mesir berkata kepada Ayahku, "Kalian harus membiasakan ini dan kalian hidup dengan penyakit ini. Penyakit iniadalah tamu yang memberatkan lagi memakan waktu lama".

Dan ketika usiaku mencapai akhir 20 tahun, dan dekat dengan waktu pernikahanku, aku semakin berduka dan mengucilkan diri dari masyarakat, aku benar-benar sumpeg (sempit dada). Dan akhirnya, salah seorang sahabat ayahku yang selalu membiasakan diri melakukan puasa memberi nasihat kepadaku, "Cobalah wahai puteriku, engkau berpuasa sehari kemudian engkau berbuka (makan) sehari, sebab hal itulah yang juga menjadi sebab kesembuhan suamiku dari penyakit yang sampai sekarang tidak diketahui obatnya oleh dokter. Akan tetapi, lakukanlah bahwa pemberi obat adalah Allah dan sesungguhnya sebab terjadinya obat seluruhnya ada di tangan-Nya. Maka, mohonlah kesembuhan terlebih dahulu kepada-Nya dari penyakit yang engkau derita ini, lalu berpuasalah".

Maka, aku pun melakukan puasa, dan aku mulai meneliti hal-hal yang mengeluarkan aku dari jahim yang menyelimutiku. Dan aku membiasakan diri ketika berbuka puasa mengkonsumsi berbagai sayuran dan buah-buahan, kemudian setelah 3 jam aku baru makan makanan berat. Dan aku makan (tidak puasa) pada hari ke dua, lalu berpuasa para hari ke tiga, dan demikian seterusnya. Dan mulai terjadi hal yang mengherankan semua orang, yaitu sakit yang aku derita itu mulai sembuh setelah melewati waktu 2 bulan sejak aku berpuasa. Aku sampai tidak percaya pada diriku, dan aku memulai seperti biasa, dan aku melihat bekas sakitku itu sedikit-demi sedikit mulai hilang dan sampai akhirnya benar-benar sembuh. Akhirnya, aku pun tidak pernah tertimpa penyakit kulit tersebut sampai akhir hayatku."

F. Puasa Mencegah "Penyakit Orang Kaya"

Penyakit ini sering juga disebut dengan nama "penyakit nacreous" yaitu yang disebabkan karena kelebihan makanan dan sering makan daging. Dan akhirnya tubuh tidak bisa mengurai berbagai protein yang ada dalam daging. Dimana darinya akan menyebabkan tumpukan kelebihan urine dalam persendian, khususnya pada persendian jari-jari besar di kaki. Dan ketika persendian terkena penyakit nacreous, maka ia akan membengkak dan memerah dan disertai nyeri yang sangat. Dan terkadang kadar garam pada air kencing berlebih dalam darah, kemudian ia mengendap di ginjal dan akhirnya mengkristal di dalam ginjal. Dan mengurangi porsi makan merupakan sebab utama bagi kesembuhan dari penyakit yang sangat berbahaya ini.

G. Pembekuan Jantung dan Otak

Para profesor yang melakukan penelitian medikal ilmiah ini --mayoritasnya adalah non-muslim-- menegaskan akan kebenaran puasa, sebab puasa bisa menjadi sebab berkurangnya minyak dalam tubuh dan pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya kolesterol. Taukah anda apa "mal-kolesterol" itu? Mal-Kolesterol adalah zat yang tertimbun pada oleh karena itu tidaklah berlebihan jika kita mau mendengarkan kepada firman Allah Ta`ala yang berbunyi :

وأن تصوموا خير لكم إن كنتم تعلمون

"Dan adaikan kalian mau berpuasa tentu itu lebih bagus bagi kalian jika kalian mengetahui."
Maka berapa ribu manusia yang diliputi kebiasaan makan dan minum secara terus menerus tanpa ilmu ataupun bukan karena keinginan. Dan andai mereka mengikuti metode Allah dan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang tidak berlebihan dalam hal makan dan minum, puasa tiga kali tiap bulan, tentu mereka akan mengetahui bahwa berbagai penyakit yang mereka alami akan berakhir serta akan turun berat badan mereka beberapa puluh kilogram.

H. Sakit Persendian Tulang

Sakit persendian adalah penyakit yang timbul karena berlalunya waktu yang panjang. Dengan hal itu maka organ-oragan tubuh mulai terasa nyeri dan sakit-sakitpun akan menyertai, dan kedua tangan dan kaki akan mengalami nyeri yang banyak. Penyakit ini terkadang menimpa manusia pada fase-fase akhir usianya, akan tetapi lebih khusus lagi pada usia antara 30 s/d 50 tahun. Dan masalah yang sesungguhnya adalah kedokteran modern belum mampu menemukan obat atas penyakit ini sampai sekarang.

Akan tetapi percobaan ilmiah yang dilakukan di Rusia menegaskan bahwasannya puasa bisa menjadi sebab kesembuhan penyakit ini. Dan puasa bisa mengembalikan atau membersihkan tubuh dari hal-hal yang membahayakan. Puasa ini dilakukan selama tiga minggu berturut-turut. pada kondisi ini maka mikroba ataupun bakteri penyebab penyakit ini menjadi zat yang dibersihkan pada badan selama puasa. Percobaan ini dilakukan terhadap jumlah penderita penyakit tersebut dan ternyata memperoleh hasil yang menakjubkan.

Berkata Sulaiman Rogerz dari New York berkata, "Aku pernah mengalami penyakit dis-fungsi persendian tulang yang sangat kronis selama tiga tahun yang lalu, padahal penyakit ini tidak terlalu berat waktu itu kecuali aku tidak bisa berjalan jauh, dan tidak mampu duduk lebih dari setengah jam. Aku sudah mencari obat dari berbagai jenis akan tetapi semuanya gagal kemudian qodarullah aku berkenal dengan seorang kawan namanya Zanji Irfani disebuah jalan yang menuju masjid dan ia mengajak aku masuk Islam, dan kami waktu itu sedang di bulan Ramadhan, dan aku sangat terheran-heran dengan metode puasa itu sendiri, akan tetapi aku terus mengikuti aturan Islam ini karena aku merasa aturan itu lebih menyejukan hati dimana atarun-aturan itu bisa mencegah munculnya zat-zat yang berbahaya dan menyeimbangkan hal-hal yang tidak stabil di dalam tubuh. Dua hal inilah masalah yang paling susah yang aku alami di New York. Dan sungguh aku mencoba untuk berpuasa sehari sebelum masuk Islam, aku hanya makan sayur-sayuran, buah-buahan dan kurma saja ketika berbuka pusa. Dan aku tidak makan apapun setelah itu kecuali ketika sahur, dan kini aku bisa berjalan panjang dan Alhamdulillah aku bisa berjalan cepat. Dan akhirnyapun hilang semua nyeri yang selama ini aku alami. Puasa ini merupakan satu-satunya cara yang aku temui yang bisa mengobati penyakitku ini. Maka akupun mengucapkan syukur pada Allah atas limpahan nikmat-Nya padaku untuk masuk Islam setelah aku benar-benar mantap dengan-Nya.

Diakhirnya, Sulaiman berkata sesungguhnya puasa memiliki keutamaan besar sekali bagiku, andai engkau melihat bagaimana aku menyambut bulan Ramadhan setiap tahun, tentu engkau akan mengatakan, "Ah, layaknya seperti anak kecil saja tidak seperti orang yang berusia 40 atau 50 tahun".

( alsofwah.or.id 1 Ramadhan 1424 )

Read more »»  

Hikmah Disyari'atkan Khitan

Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridhainya- Rasulullah bersabda:

 

(( الفطرة خمس -أو خمسة من الفطرة: الختان، والاستحداد، وتنف الإبط، وتقليم الأظفار، وقص الشارب )) الخباري في صحيح، 5889

 

Artinya: Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR. Bukhari, 5889).

Makna fitrah pada asalnya adalah tabiat yang semula sudah ada, dan yang dimaksu dengan hadits tersebut di atas adalah, "Jika 5 hal di atas dilakukan maka pelakunya disifati dengan fithrah sebagaimana Allah tetapkan demikian untuk para hambanya, dan juga Allah memotivasi hamba-Nya untuk melakukan, mencintai hal yang demikian, sehingga hamba tersebut memiliki sifat yang paling sempurna lagi mulia. Dalam sejumlah sifat yang lain disebutkan, "Lima hal yang teramsuk sunnah/kebiasaan".

Dan khitan maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan. Adapun istihdad, adalah menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.

Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah, "Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."

Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan, maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga menyebabkan dis-fungsi. Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.

Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan dengan hubungan seks dengan banyak pasangan bebas juga akan menyebabkan terjadinya kanker ini. Dalam dalam laporan buletin sebuah akademi untuk penyakit-penyakit anak-anak disebutkan bahwa sesungguhnya khitan adalah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kanker kelamin.

Sebuah majalah Amerika untuk penyakit anak-anak juga menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas agama yang dianut kalangan muslimin (Islam) dan yahudi yang menegaskan mensyari'atkan khitan memiliki dampak yang sangat mendasar dalam memotivasi mereka untuk melaksanakan fithrah ini (khitan)". Dan dalam shahihain (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa Nabi Ibrahim --Alaihis Salam-- melakukan khitan ketika ia memasuki usia 80 tahun.

Sumber: Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar Al-Qalam
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq

( Selasa, 02 Desember 2003M / 08 Syawal 1424 H )

[ Kembali ke Artikel Sebelumnya ] [ Print artikel ]

Read more »»  

Hikmah Pengharaman Alkohol : Dampaknya Terhadap Jantung

 

Dr. Sath-han Ahmad (United State of America)
ٍSudah menjadi sesuatu yang diketahui umum, yaitu adanya dampak yang sangat kentara dari alkohol terhadap otak dan kerja hati (liver), kecuali apabila hal itu digunakan untuk tujuan-tujuan sosial atau untuk medis. Ada sebuah pemahaman yang menyatakan bahwa penggunaan alkohol dalam jumlah kecil tidak berdampak pada toksin atau mempengaruhi anggota tubuh lainnya sehingga tidak boleh melarang penggunaan alkohol.
Oleh karena itu, aku melaksanakan penelitian ini untuk memastikan ada-tidaknya dampak yang signifikan terhadap jantung bagi manusia. Penelitian juga aku lakukan terhadap zat aditif "khomer" bagi responden. Tes percobaan adalah 6 jenis alkohol dengan kandungan 43% saya berikan kepada orang biasa yang sehat yang berusia 23 - 30 tahun selama 2 jam, bagi kelompok pertama, dan 1 jam bagi kelompok kedua. Dan ternyata, kerja jantung jadi berdebar kencang.
Terhadap kelompok pertama, setelah berselang 60 menit (1 jam), kandungan al-kohol menjadi + 74 mcm/ml ada penambahan selama pemompaan darah 90 - 96 mili kedua. Dan penambahan waktu kepastian 44 - 52, bertambah persentase keduanya dari 0,299 sampai 323. Dan mulai menurun setelah 2 jam pertama padahal jumlah alkohol dalam darah bertambah sampai 111 mg dengan peningkatan yang sangat cepat/drastis (pada kelompok kedua) dan terjadi dis-fungsi organ perut bagian kiri setelah 30 menit. Hal ini terjadi ketika keadaan alkohol dalam darah mencapai 50 mg/100ml.
Adapun pada kelompok ketiga. Kami melakukan studi komparasional terhadap 5 orang yang aku beri saccharine dan terjadi penurunan pada tiga hal tersebut pada setiap orang.
Oleh karena itu, penggunaan alkohol dengan dosis "kecil/atau tidak seberapa" akan menyebabkan terjadinya disfungsi organ secara berkala; dan pada orang-orang biasa bila tidak berkala. Dan untuk menganalisis kerja jantung pada pada saat diberi zat aditif tersebut di atas, maka 3 orang yang sudah kecanduan khomer, kami melakukan studi komparasinya dengan kelompok orang-orang biasa yang sehat. Berdasarkan hipotesis : Ada perbedaan yang jelas pada keadaan dan gejala-gejala jantung, maka diketahui bahwasanya ditemukan keadaan yang sangat jelas pada setiap responden tentang disfungsi organ perut bagian kiri, baik besar atau pun kecil. Dan disfungsi ini lebih jelas lagi pada orang yang sedang sakit yang relatif lebih lama pada lama-tidaknya kerja jantung. Pada 12 pasien tidak mengetahui penyebab pembengkakan jantung, sebab ukuran/volume organ perut bagian kiri dan volume darah dan terbuang berbeda lebih jelas dibandingkan pada responden orang biasa.
Dan pada 11 orang yang menderita sakit tambahan, tidak mengetahui pembengkakan jantung dengan perbedaan yang jelas, yaitu adanya penambahan atau pengurangan volume pompa darah.
Pada 18 pasien, mengetahui adanya pembengkakan jantung tanpa diserta gejala, terjadi penurunan atau dis-fungsi kerja pompa jantung secara jelas dan disertai penurunan volume dan darah yang terbuang.
Berdasarkan hal tersebut, penggunaan alkohol (sebagai zat aditif) adalah kritis secara terus-menerus terhadap jantung. Hal ini diawali dengan berdebarnya detak jantung dan sampai pada tahapan berikutnya, sakit; penurunan stamina tubuh pada kerja pompa darah, kemudian pembengkakan jantung, munculnya dis-fungsi jantung. Dan informasi yang diperoleh dari percobaan terhadap sejumlah anjing menguatkan data kami ini, dimana kami telah memberi makan 7 anjing tersebut secara paralel 5 kebutuhan anjing tersebut akan energi panas melalui alkohol selama 18 bulan. Maka, terjadilah dis-fungsi/penurunan yang sangat jelas pada jumlah yang terbuang dari organ perut bagian kiri, dan pada kekuatan tulang biseps. Adapun pembengkakan pada organ perut dan inflamasi ataupun perubahan pada keduanya, maka hal itu tidak terjadi, dan terjadinya penurunan potassium dengan adanya catatan pada biseps jantung anjing (64, dimana sebelumnya 72).
Berdasarkan hal tersebut, pengunaan alkohol dengan dosis apapun dan dalam kondisi apapun bukan hanya mempengaruhi aqidah saja, bahkan berdampak kepada jantung dengan dampak yang sangat berbahaya.
Sesungguhnya hukum pengharaman di dalam Islam adalah sesuatu yang sudah dogmatis dan terbatas yang tidak ada porsi sedikitpun untuk meragukannya atau mengingkarinya. Sikap Islam terhadap penggunaannya minuman beralkohol dalam dosis kecil adalah sangat jelas yang tidak perlu penjelasan tambahan, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah. Adapun orang-orang kafir dan kalangan pendosa, mereka mengikuti kaidah-kaidah mereka dari aspek kemanusiaan dan medik untuk melegalkan penggunaan alkohol dalam dosis rendah ... . Maka mereka akhirnya menyangka bahwa dosis rendah tidak akan berdampak secara signifikan, tidak jadi haram, dan tidak membahayakan tubuh. Dari hal ini pun akhirnya dimungkinkan penggunaan alkohol dalam dosis sedang untuk tujuan-tujuan medik.
Oleh karena itu, dipandang perlu bahwa kita dalam setiap moment selalu mengedepankan ilmu dan dalil untuk memuaskan mereka-mereka yang tidak yakin dengan asas komitmen dalam kita bertahkim dengan hukum ilahi.

Read more »»  

EKONOMI ISLAM BUKAN HANYA BANK SYARIAH

 

Fenomena perbankan syariah di Indonesia dan lembaga keuangan syariah lain-nya telah mengantarkan pemahaman terhadap umat Islam Indonesia adanya kelembaga-an ekonomi dalam Islam. Sebelum dikenal perbankan syariah secara kelembagaan, pengetahuan tentang masalah ini masih berbentuk kajian teoritis tentang kemungkinan implementasi ekonomi Islam dalam wujud lembaga keuangan. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana model kelembagaan ekonomi Islam? Dalam wujud apa kelembagaan ekonomi Islam itu? Dan masih banyak deretan pertanyaan yang berkaitan dengan lembaga keuangan syariah yang intinya mempertanyakan apakah dimungkinkan ekonomi Islam itu terlembagakan dalam sebuah institusi keuangan modern, semacam perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya?

Jawabannya adalah bisa dan dimungkinkan, walupun realitanya kita dituntut melalui jalan proses islamisasi dari berbagai lembaga keuangan modern yang notabene-nya merupakan hasil temuan dari kaum kapitalis-Barat dan kendaraan bagi mereka untuk mensukseskan cita-cita mewujudkan imperium perekonomian global. Pilihan islamisasi merupakan pilihan yang mengandung "pil pahit" karena kita dianggap sudah tidak dapat menemukan lembaga keuangaan syariah yang betul-betul genuine bersumber dari al-Qur'an maupun as-Sunnah. Akibatnya, kita sedikit banyak akan mengekor dengan model lembaga keuangan yang ditawarkan oleh kaum kapitalis-Barat, bahkan terkesan adanya mencari celah (hela) untuk tidak terperosok pada kondisi yang dianggap tidak sesuai dengan syariah Islam. Sebagai contohnya adalah beberapa produk perbankan syariah yang disinyalir tidak jauh berbeda dengan produk yang ada di perbankan konvensional. Seperti, murabahah yang diselipi akad wakalah menyerupai pinjaman kredit yang terjadi pada bank berbasis bunga. Lain dari itu, model bagi hasil yang mengacu pada prinsip revenue sharing telah meniscayakan kebersamaan dalam menanggung kerugian antar pihak yang melakukan kerjasama karena kerugian investasi hanya ditanggung oleh pihak mudharib dan tidak dibagi secara adil dengan pihak pemodal (shahib al-mal).

Dalam beberapa hal munculnya lembaga keuangan syariah di Indonesia semacam perbankan syariah mempunyai arti yang penting bagi perkembangan ekonomi Islam di masa mendatang. Munculnya lembaga keuangan syariah di Indonesia saat ini merupakan fase booming-nya ekonomi Islam secara kelembagaan. Banyak sekali perbankan syariah, asuransi syariah dan lembaga keuangan yang mengusung nama syariah bermunculan seperti jamur di musim hujan. Bahkan, ada asumsi kalau tidak ikut mendirikan lembaga keuangan syariah atau paling tidak dengan cara membuka unit usaha syariah dianggap tidak mengikuti trend masa ini dan nantinya akan ditinggal oleh umat Islam serta belum diakui keislamannya dalam berekonomi.

Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah kesadaran kita akan suatu pemahaman bahwa ekonomi Islam bukan hanya dimonopoli oleh dunia perbankan syariah atau lembaga keuangan syariah lainnya. Hal ini dikarenakan paradigma masyarakat sementara ini masih menganggap bahwa kalau bicara tentang ekonomi Islam orientasinya langsung tertuju pada eksistensi lembaga keuangan syariah yang termanifestasikan dalam wujud perbankan syariah ataupun asuransi syariah. Intinya, ekonomi Islam itu adalah perbankan syariah dan asuransi syariah. Paradigma yang tidak keseluruhannya salah, tetapi ada yang perlu diluruskan di dalamnya. Bahwa ekonomi Islam itu tidak hanya perbankan syariah dan asuransi syariah. Sebaliknya, perbankan syariah dan asuransi syariah merupakan serpihan kecil dari ekonomi Islam yang terlembagakan dalam institusi keuangan syariah.

Lebih luas lagi, pemahaman mengenai ekonomi Islam merupakan penjabaran dari ajaran Islam itu sendiri yang bersumber dari al-Qur'an dan as-Sunnah. Banyak ayat al-Qur'an dan as-Sunnah yang telah memberikan panduan kepada kita untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pada tataran mikro, kegiatan ekonomi Islam juga dapat diterapkan pada kehidupan rumah tangga. Prinsip-prinsip dasar dalam ekonomi Islam menjadi landasan dalam membangun kehidupan berumah tangga dan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Ajaran tentang hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan serta berlaku tidak boros merupakan bagian kecil dari ajaran Islam yang bermuatan ekonomi. Di sisi yang lain, prinsip hidup yang memberikan pedoman tentang ajaran "berpuasa itu lebih baik dari pada berhutang" adalah cerminan dari nilai ekonomi Islam.

Pada gambaran di atas keduanya dapat saling melengkapi. Pertama, implementasi ekonomi Islam dalam tataran makro-kelembagaan dengan model perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya sebagai acuan pelaksanaan. Kedua, pelaksanaan ekonomi Islam dalam tataran mikro-keluarga dengan cara penundukkan pada nilai-nilai ekonomi yang terkandung dalam al-Qur'an maupun as-Sunnah untuk diimplementasikan dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Jika keduanya berjalan bersamaan berarti cakupan pada skala mikro dan makro sudah dapat diwujudkan dalam imple-mentasi secara riil. Masalahnya sekarang adalah mengukur seberapa besar tingkat keterlibatan umat Islam dalam melaksanakan nilai-nilai ekonomi Islam yang terkandung dalam al-Qur'an dan as-Sunnah baik dalam tataran mikro-keluarga atau makro-kelem-bagaan. Sebuah pekerjaan yang besar dan proyek yang menantang jika diadakan penelitian secara serius tentang hal tersebut. Saat ini, belum ada gambaran yang jelas tentang "peta" keterlibatan umat Islam Indonesia dalam menjalankan syariah Islam yang bermuara pada perilaku ekonomi.

Realita di masyarakat kita, umat Islam Indonesia sudah memberikan perhatian yang serius terhadap konsistensi melaksanakan ajaran Islam walau masih belum sempurna. Khusus dalam masalah ekonomi, praktek kehidupan yang sederhana dan tidak berlebihan sudah menjadi pemandangan yang khas dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan. Mereka mencukupi kehidupannya dengan kekayaan alam yang ada di lingkungan sekitar. Tidak berlebihan jika mereka terlihat sebagai satuan keluarga yang hidup dalam kebersahajaan dan merasa tenang dengan kehidupan yang dijalaninya bersama masyarakat lainnya. Suasana kehidupan seperti ini dibangun atas dasar kesadaran untuk selalu mencari ridha dari Allah Swt. dan selalu diorientasikan untuk mengejar karunia yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Allah Swt. bagi kehidupan manusia di alam dunia ini. Potret kehidupan seperti di atas merupakan salah satu serpihan dari pelaksanaan ajaran ekonomi Islam yang sudah terlembagakan dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.

Di sisi yang lain, nilai moral yang berisikan ajaran untuk "berpuasa dari pada berhutang" merupakan serpihan lain dari perilaku dalam melaksanakan ajaran ekonomi Islam yang mempunyai arti penting terhadap pemenuhan kebutuhan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. Ajaran moral ini sangat simpel dan sederhana tetapi mempunyai implikasi yang besar bagi kehidupan manusia baik pada skala mikro maupun pada skala makro. Implementasi ajaran untuk "berpuasa dari pada berhutang" mengandung nilai implisit agar kita selalu mengedepankan semangat berdikari dan semangat bertumpu pada kekuatan sendiri dengan tidak menggantungkan pada kekuatan orang lain dengan mengharapkan bantuan dan pertolongan jika suatu ketika mengalami kondisi kekurangan ekonomi. Nilai moral ini memberikan pelajaran bagi kita semua agar pada kondisi dimana kita mengalami kekurangan ekonomi, membiasakan untuk "ber-puasa" adalah sesuatu yang lebih baik dari pada kita harus "berhutang" kepada pihak lain. Pada kondisi seperti ini, kekurangan kebutuhan ekonomi kita ditahan dalam batas tertentu dengan cara menjalankan puasa serta berusaha mencari kekurangan tersebut dengan mencoba berwirausaha, baik melalui usaha sendiri ataupun dengan bekerja pada orang lain.

Persepsi yang tidak kesemuanya benar saat ini adalah tradisi "berhutang" telah menjadi sesuatu yang membanggakan, bahkan telah menjadi trend baru bagi model pembangunan yang sedang digalakkan di republik ini. Tidak hanya pengusaha swasta yang mempunyai tradisi kurang baik ini, tetapi pemerintah sendiri memberikan contoh yang vulgar berkenaan praktek hutang ke beberapa negara donor. Data setiap tahun anggaran pendapatan dan belanja negara memastikan adanya rekening yang bersumber dari bantuan (baca: hutang) luar negeri. Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian Indonesia saat ini tidak dapat melepaskam dari lilitan hutang luar negeri. Sebuah gambaran negara yang penduduknya hidup dibiayai dari hutang. Amat tragis dan memilukan. Masalah ini akan terurai jika ada keberanian dari shareholder dan stockholder dari negara ini untuk mengambil keputusan agar melakukan "puasa" bersama, baik pemerintahnya ataupun penduduknya. Sudah saatnya kita sekarang ini "puasa" bersama dan tidak "berhutang" demi kemaslahatan di masa mendatang dengan mengacu pada kemampuan dan kekuatan yang ada di negeri ini. Maka dari itu perlu adanya penyampai-an informasi yang luas terhadap masyarakat agar membiasakan "berpuasa" daripada "berhutang". Bila perlu ada gerakan nasional secara menyeluruh puasa bersama-sama antara elemen bangsa. Jika ini terlaksana, maka serpihan nilai ekonomi Islam yang bermuatan moral dapat diimplementasikan dalam kehidupan riil.

***

Realita di atas perlu disadari bersama bahwa ekonomi Islam mempunyai cakupan yang luas, tidak hanya sekedar yang berskala makro-kelembagaan dengan model perbank-an syariah ataupun asuransi syariah, tetapi lebih jauh dari itu implementasi ekonomi Islam dapat terlaksana melalui kesadaran akan perilaku individu di keluarga untuk melaksanakan ajaran Islam secara kaffah, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai ekonomi. Ekonomi Islam dapat ditumbuhkembangkan dari lingkungan keluarga dengan cara menjalankan ajaran Islam itu sendiri. Ini yang menjadi titik pembeda antara konsep ekonomi Islam dengan konsep ekonomi konvensional, baik kapitalis maupun sosialis. Dalam ajaran Islam, melaksanakan ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari mem-punyai arti juga menjalankan Islam itu sendiri, karena sumber yang dijadikan dasar dalam melaksanakan ekonomi Islam adalah agama Islam dengan al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai referensi utamanya. Sedang dalam ekonomi konvensional (baca: kapitalis dan sosialis) sudah melepaskan nilai-nilai moral dan tidak mempunyai rujukan yang otentik semacam ekonomi Islam. Wallahu 'alam bis shawab.

Read more »»  

Sabtu, 25 Mei 2013

Munculnya Gerakan Islam Militan Menjadi Tantangan NU

 

 

Surabaya, NU Online
Munculnya gerakan Islam militan yang aktif mendemonstrasikan menuntut penerapan syariah dan menggelar aksi kekerasan bahkan jihad adalah tantangan yang nyata bagi Nahdlatul Ulama (NU).
“Dinamika baru gerakan Islam di Indonesia memperlihatkan persinggungan yang semakin kompleks antara agama dengan persoalan sosiologis, politik, geo-strategis, ekonomi dan lainnya yang berkembang sebagai konsekuensi modernisasi dan globalisasi,” kata DR Noorhaidi Hasan saat dihubungi NU Online (25/5). Perbincangan ini sebagai bagian dari refleksi 90 tahun berdirinya NU sesuai dengan kelender hijriyah, yakni 16 Rajab 1344 H.
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menandaskan bahwa ideology dan gerakan yang berwajah transnasional semisal Hizbut Tahrir Indonesia, Laskar Jihad dan Jamaah Islamiyah bermunculan menandai dinamika baru gerakan Islam di Indonesia. 
“Mereka  aktif mengkampanyekan ekslusivitas, militansi, radikalisme, dan bahkan kekerasan di ruang public yang emakin terbuka,” katanya.
“Tak kalah penting, gerakan-gerakan ini juga mengancam eksistensi gerakan Islam arus utama di tanah air, terutama NU yang terkenal dengan doktrin ahlussunnah wal jamaah atau Aswaja-nya,” lanjutnya.
Melihat tantangan gerakan Islam transnasional terhadap eksistensi gerakan Islam arus utama di Indonesia yang dikenal ramah dan mencintai perdamaian, maka sudah saatnya NU tampil lebih dominan.
“NU harus bisamengkonsolidasikan diri dan jamaahnya dalam upaya mengembangkan syiar Islam sebagai agama pembawa rahmat bagi sekalian alam atau rahmatan lil’alamin,” terangnya. 
Disamping itu, NU harus memantapkan pengalaman pilar-pilarajarannya yang terangkum dalam doktri Aswaja sebagai mekanisme kultural dan daya tolak social atau social resilience yang berakar di masyarakat untuk melawan pengaruh gerakan Islam transnasional yangdapat membahayakan keutuhan NKRI.
“Hanya dengan cara inilah NU dapat melindungi jamaah, terutama kaum mudanya dari kesalahan mengambil jalan sebagai akibat persentuhan mereka yang semakin intens dengan perubahan sosial dan globalisasi,” pungkasnya.

Read more »»  

Kitab "Al-Muqtathofat" Bisa Jadi Senjata Atasi Wahabi

 

Rabu, 01/05/2013 12:45

 

Tradisi tahlilan, ziarah kubur, istighotsah, dibaan atau maulidan dan sejenisnya sudah mendarah daging di tengah masyarakat. Namun ketika ditanya mengenai dalil, sebagian masyarakat awam tidak tahu, dan itu dijadikan senjata kaum Salafi Wahabi untuk mengkafir-kafirkan banyak orang.
Adalah Kitab “al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat” yang ditulis oleh KH Marzuki Mustamar, Ketua PCNU Kota Malang memberikan pedoman bagi masyarakat jika suatu ketika ada pihak-pihak yang tidak suka dengan tradisi itu.
Semestinya tidak perlu menanggapi mereka yang tidak suka dengan tradisi. Namun ketika mereka mempertanyakan, menyerang, apalagi sampai mengkafirkan, maka kita juga perlu menyiapkan jawaban.
Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayat” atau “catatan untuk para pemula” tidak lain untuk menyelamatkan masyarakat yang kerap mendapat tudingan sesat, sekaligus menyadarkan pihak-pihak tertentu agar tidak mudah mengkafirkan orang lain.
Semua tradisi keagamaan yang dijalankan oleh masyarakat itu ada dasaranya, “Semua itu ada dalam kitab yang berlandasakan Ahlussunnah wal jamaah,” kata Kiai Marzuki di Masjid Mujahidin, Jalan Ikan Hiu, Lowokwaru, Malang, Selasa (30/5).
Kitab tersebut dikaji secara rutin di beberapa Masjid di Kota Malang, tepatnya setiap Selasa pukul 19.00 ba’da shalat Isyak. Tidak hanya di satu tempat, jadwal rutin tersebut berjalan di seluruh Masjid Malang secara bergilir.
Hadirnya kitab ini diharapkan memberikan informasi mengenai keabsahan tradisi ubudiyah masyarakat secara syar’i. Dengan kata lain, buku ini memupuk kepercayaan masyarakat Muslim Indoensia secara umum, khususnya bagi kalangan nahdyiyin, bahwa tradisi ritual ubudiyyah seperti tahlilan, haul, upacara selatan kelahiran, ritual empat dan tujuh bulan kandungan, peringatan Maulid Nadi, qunut dan shalat, dan yang lainnya, tidak melenceng dari aqidah dan termasuk bagian dari sunnah Nabi Rasulullah SAW. 
“Semua itu ada dasarnya, tidak asal caplok,” seru pengasuh Pondok Pesantren Sabulur Rosyad, Malang itu sembari memaparkan dalil-dalil yang sudah ditulis dalam kitab karangannya.

Read more »»  

Siapa Paling Sering Masuk Masjid?

 

Sabtu, 25/05/2013 07:04

Dalam acara Ansor bersholawat yang diadakan PC Ansor Kudus, Selasa (20/5) lalu, dua pelawak kondang asal kota kretek, Marhaban dan Muncul, ditampilkan mengisi selingan. Dengan gayanya menyindir maupun mengajak kebaikan, dua pelawak itu mampu mengocok perut para jamaah yang hadir.
“Cul, siapa diantara kita semua ini yang sering masuk masjid atau musholla?” tanya Marhaban memberi tebakan kepada Muncul.
Lha wong aku ini panitia pembangunan masjid kok ditanyai begitu, ya jelas tahu tho,” jawab Muncul.
“Siapa coba?” tanya marhaban lagi.
“Yang biasa masuk masjid itu pahlawan nasional Pangeran Pattimura!” jawab Muncul.
Lho, kok bisa , apa hubungannya masjid dengan Pattimura,” tanya marhaban pura-pura tak tahu.
Dengan mengambil uang pecahan Rp 1.000  dan Rp 100.000 ini dari sakunya, Muncul memberikan penjelasan.
“Sebagai panitia pembangunan masjid, yang sering masuk masjid itu Pangetan Pattimura yang gambarnya ada di uang RP 1.000 ini, bukan yang Rp 100.000 ini,” jawabnya seraya menunjukkan dua uang kertas itu yang disambut geerr jamaah termasuk kiai dan habaib yang hadir.
Walahh cul-cul, iku leh yang biasa disumbangke kedalam kotak amal masjid kuwi,” sahut Marhaban seraya mendorong tubuhnya  Muncul. (Qomarul Adib).

Read more »»  

Ketika MTA Laporkan Kiai NU ke Bareskrim Polri

Nasional

 

Sabtu, 25/05/2013 10:32

 

Kabar mengejutkan datang dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang. Salah satu pengasuhnya, KH Irfan Soleh (Gus Irfan), dikabarkan diperiksa Bareskrim Mabes Polri terkait laporan dari kelompok  yang menamakan diri MTA yang berpusat di Solo.

 

Saat ditemui di kantor yayasan kemarin, Pengasuh ribath Al-Hamidiyah Bahrul Ulum yang juga ketua yayasan PPBU ini membenarkan kabar tersebut. ’’Iya, saya memang dimintai keterangan Bareskrim Polri,’’ ucapnya. Namun itu sudah berlangsung sebulan lalu. “Saya dimintai keterangan pada Selasa 23 April 2013,” bebernya.
Ia mengaku diperiksa selama hampir sembilan jam. “Saya masuk pukul 08.00 pagi dan baru keluar pukul 16.30,’ jelasnya.
Seingatnya, ada 27 pertanyaan yang diajukan penyidik kala itu. “Saya juga diminta menandatangani BAP (berita acara pemeriksaan),” ungkapnya. Namun dari 27 pertanyaan yang diajukan, yang dia tandatangani di BAP hanya belasan. “Di BAP sekitar 12 pertanyaan saja, karena sepertinya diringkas,” jelasnya.
Begitu datang, ia ditanya terkait perasaannya mendapat panggilan Bareskrim Polri. “Ya kaget, karena belum pernah,” ucapnya mengulangi jawabannya.
Selanjutnya, ia ditanya langkah yang dilakukan pasca menerima panggilan tersebut. “Saya jawab setelah terima panggilan saya ke Polres Jombang untuk konsultasi, hasilnya, saya diminta memenuhi panggilan itu. Makanya saya datang,” bebernya.
Pertanyaan penyidik selanjutnya mulai masuk dalam materi pemeriksaan. Mula-mula, dia diminta menyaksikan rekaman video. “Video itu berisi ceramah KH Marzuki Mustamar (Ketua PCNU Kota Malang) pada acara haflah akhirussanah dan Harlah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ke 186 pada 2011 silam,” terangnya.
Ia lantas dikonfirmasi terkait poin ceramah Kiai Marzuki yang menerangkan tentang Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) yang berpusat di Solo. Pada ceramahnya, Kiai Marzuki mengulas beberapa pandangan MTA yang tak sesuai dengan NU.
Misalnya pandangan MTA bahwa anjing tidak najis karena tak ada teks Al-Qur’an yang menyebutkannya. Kemudian tentang tahlilan dan ziarah kubur yang diharam-haramkan MTA dalam setiap pengajiannya. Sampai-sampai ada statemen bahwa zina lebih baik dibanding tahlilan. 
“Poin-poin ceramah Kiai Marzuki yang seperti itu dianggap mencemarkan nama baik MTA. Makanya mereka lantas melapor ke Bareskrim Polri,” bebernya.
Kiai Marzuki dilaporkan dengan tudingan berlapis yakni penyebar fitnah, pencemaran nama baik, institusi dan pribadi. Lalu menyebabkan perasaan tidak nyaman. Juga pelanggaran undang undang IT dengan ancaman 6 tahun penjara.
“Pelapornya atas nama Drs Medi selaku sekretaris MTA,” kata Gus Irfan. Ia sendiri mengaku tak kenal dengan Medi.
Ia pun sempat ditanya penyidik apakah setuju dengan isi ceramah Kiai Marzuki. “Saya jawab, untuk penguatan jamiyah NU, saya setuju. Karena memang ceramahnya di Tambakberas yang merupakan tempat pendiri NU. Hadirin yang mendengarkan juga dari para santri, alumni dan undangan yang seluruhnya NU,” tegasnya.
Ia lantas dicecar terkait perannya dalam materi ceramah itu. “Saya ditanya apakah menyiapkan teks ceramahnya dan mengarahkan isi ceramah Kiai Marzuki itu. Tentu saya jawab tidak. Tidak ada kultur seperti itu di pesantren. Ilmu kiai justru mampet kalau bicaranya diarahkan dan dibatasi. Saya tegaskan bahwa kiai yang diundang ceramah di Tambakberas itu pilihan. Dan kita mengakui keilmuan Kiai Marzuki. Kita yakin beliau tak akan bicara tanpa pijakan,” paparnya.
Ia juga mengaku diminta menjelaskan perannya memfasilitasi pidato Kiai Marzuki. “Saya tegaskan kita ini memang yang mengundang. Namun untuk isinya, itu kita serahkan sepenuhnya pada beliau,” tutur kiai 52 tahun yang dikaruniai empat orang anak ini.
Gus Irfan mengaku tidak gentar dengan pemeriksaan itu. Termasuk seandainya ikut dijerat dengan tuduhan memfasilitasi pidato yang dianggap merugikan pihak lain tersebut. “Kalau saya ikut dituduh, ya nanti kita hadapi secara hukum. Yang jelas jangan sampai kejadian semacam ini memupus semangat warga NU untuk menggelar pengajian-pengajian. Karena ruhnya NU ya ada dalam pengajian-pengajian itu,” tegasnya. 

Read more »»  

Sabtu, 18 Mei 2013

!!! HADIRILAH !!! GEMA SHOLAWAT DAN ISTIGHOSAH KUBRO 2013

pamflet

 

 

 

HADIRILAAAHHHH HADIRILAAAHHHHH HADIRILAAAHHHHH....

 

 

Gema Sholawat dan Istighosah Kubro dengan Tema : "Membumikan ajaran para wali, menuju Ridho Ilahi" yang insyaalloh dilaksanakan pada hari Ahad, 26 Mei 2013 Pukul 08.00 WIB hingga selesai di Gedung Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini akan dihadiri oleh KH. Marzuki Mustamar dan KH. AJ. Irfan Aziz...

Read more »»  

Rabu, 15 Mei 2013

the Role of ulama in present Indonesia

 
 
the great advance that man has made in the field of modern science and technology has brought a great change in man's attitude toward religion and in man's concept of theism. man's power in controlling his environment and in changing and adapting it with his needs and comfort, has been on the increase. man thinks himself to be the powerful. a concept of growth in man's power inevitably with it a concept of a decrease in the power of nature and ini the power of god.

the advance man has made in science and technology has, indeed, produced the idea of secularism and the tendency to a secular life in modern societies. man of today is increasingly liberating him self from the control of religion. religion has become less and less important to him. man can live without religion and without god, this belief is now gaining ground. man has gone far as to say that "god is dead"

that this secularizing tendency is a universal phenomenon cannot be denied. if there is any difference between secularization that is taking place in west and the secularization that is happening in the east, the difference is only in that of degree and scope. secularization in the west has a greater speed and a large scope than secularization in the east.

the religion in the east has also begun to lose its string grip of the past on society is now commonly being felt. there is a tendency among religious leader to resent the penetration of western cultur into the east. in their eyes it is the western culture, which has come to the east together with western science and technology, that has brought a change to the religious life of this part of the world.

Indonesia is no exception of religion, especially in urban societies, has begun to decline, compared with the great power it had in the past. It is felt  that the ulama, the muslim religious leaders of this country no longer have the same influence as they had before in the communities they lived in. the ulama, it is furthermore said, have not teken an active and influential part in the realization of the present Indonesian national development program. It has been moreover observed that relations between the Indonesian western educated leaders and the ulama have not been very cordial and smooth.

Major general rustamadji sutopo has more or less the same opinion, when he says that the religious leaders have an important role as agents of communication. Between the religious leaders and society or at least between their and the followers a continuous progress of communication has been established. As such, new ideas acceptable to the ulama, can be easily adopted by the people. Therefore, the ulama, according to hm, have an extremely important role in accelerating the process of development among their followers.

A more detailed role of the ulama is given by professor baroroh. The finctions that they can perfrom in development in her opinion are the following :
1.    To stimulate among the people, in accordance with the teachings of islam, the desire and feeling of responsibility to participate in realization of the national development plan.
2.    To cultivate in the minds and hearts of the officials of development in particular and of the people in general, the principles of honesty, sincerity and integrity.
3.    To foster the harmony between body and soul, between temporal and spiritual life.
4.    To exercise their religious soial control on all in order to safeguard the right course that development has to follow.
5.    To spread the firm belief in god and piety among the people as their guidance in creating a prosperous and just society.

As what prof. dr. subroto, minister of manpower, transmigration and cooperatives, emphasized in the conclusion of the 1973 seminar, islam enjoins the development of man, his society and state, and that ulama, as imams (leaders) should stay in the frontline of development as supporters of new ideas, as promoters of development and as guides in questions of good and evil, of that the result of development could be enjoyed by the whole nation.
Read more »»  

Senin, 13 Mei 2013

Tolong, Shafnya Direbonding!


Ajengan Rijaluddin, atau biasa disapa Ajengan Jalu, ketemu tetangganya di kota kabupaten. Tetangganya itu bernama Fulanah. Dulu, Fulanah sering turut mengaji bersama teman-temannya di majelis ta’lim ajengan Jalu, di kampung Hanjuang.
Sekarang, setelah pindah di kota kabupaten, Fulanah lepas kerudung. Meski rada malu-malu, ia mencium tangan ajengan Jalu, seraya bertanya kabar. “Dari mana atau mau kemana, Fulanah?” tanya Ajengan Jalu.
“Dari salon, habis di-rebonding, Pak Ajengan,” jawabnya sambil menunduk.
Sementara jarinya mengelus-elus rambut lurusnya yang terurai.
“Rebonding itu bagaimana?” tanya ajengan saraya kulit dahinya hampir saja melipat.
“Rambutnya dilurusin, Pak Ajengan, seperti ini,” jawabnya sambil menggerakkan kepalanya, sehingga rambutnya terlempar, seperti di iklan sampo.
“Oooh,” Ajengan manggut-manggut.
Suatu hari, Ajengan Rijaludin memimpin salat Jumat. Sebelum takbiratil ihram, ia menghadap makmun. “Tolong, shafnya di-rebonding!” sambil membenarkan pecinya.

Read more »»  

Rabu, 08 Mei 2013

Alasan Mandi Setelah Keluar Air Mani

 

Rabu, 08/05/2013 10:02

 

Fiqih mengharuskan siapapun yang mengeluarkan air sperma atau air mani baik karena mimpi basah atau karena bersetubuh dengan istri ataupun karena onani (istimta’) wajiblah mandi.

Padahal fiqih juga menerangkan bahwa air mani adalah suci (tidak najis), berbeda halnya dengan air kencing yang najis. Pertanyaan yang sering muncul kemudian bagaimana bisa mengeluarkan seseuatu yang suci malah diwajibkan mandi, sedangkan mengeluarkan yang najis cukup dengan bersuci (istinja’ /cebok) saja, dan cukup berwudhu jika ingin menjadi suci?

Pertama dalil dari hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Abi Said berbunyi:

الماء من الماء

Bermula air (kewajiban mandi) itu dari sebab air (keluar air mani)

Demikian pula riwayat Ummi Salah ra. bahwa Ummul Sulaim berkata “Ya Rasulullah, bahwa Allah swt tidak malu menyatakan yang haq, apakah wajib seorang perempuan mandi apabila ia mimpi jimak?” Rasulullah menjawab “ya, apabila ia melihat air (mani)”.

Kedua hadits di atas merupakan dasar yang telah disepakati oleh para Imam Fiqih, bahwa mengeluarkan mani mewajibkan seseorang mandi. Adapun mengenai kesucian air mani adalah pernyataan Rasulullah saw dalam haditsnya ketika ditanya seseorang mengenai mani yang terkena pakaian, beliaupun menjawab:

إنما هو بمنزلة المخاط والبصاق وإنمايكفيك أن تمسحه بخرقة أو إذخرة

Bahwasannya mani itu setingkat dengan ingus dan ludah, cukuplah bagimu menyapunya dengan percikan air atau idzkhirah (sebangsa rumput wangi).

Jika dalil-dalil tersebut dengan jelas menerangkan kesucian mani dan kewajiban mandi karena keluar mani, tetapi dalil-dalil itu belum menggambarkan adanya hubungan sebab-akibat (keluar mani yang suci mengakibatkan wajib mandi).

Sebagian ulama seperti yang ditulis oleh Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid, menjelaskan bahwasannya alasan (illat) diwajibkannya mandi ketika keluar mani adalah adanya rasa nikmat dan lezat yang mengiringi keluarnya mani itu. Maka mereka yang berpendapat demikian tidak mewajibkan mandi bagi orang yang keluar mani tanpa rasa nikmat seperti mereka yang teramat pulas dalam tidur, maka ia tidak diwajibkan mandi.

Hal ini mungkin dapat dijadikan alasan mengenai proses diwajibkannya mandi, tetapi belum bisa menjawab asal masalah “mengapa mengeluarkan barang yang suci harus mandi, sedangkan mengeluarkan air kencing yang najis tidak perlu mandi?”

Bahwasannya dalam catatan ilmu kedokteran ‘ilmut thibb’ diteragkan dalam sekali tumpahan mani terdapat 2 000 000 000 (dua milyar) benih kehidupan spermatozoid. Maka siapapun yang keluar mani akan kehilangan energy sebanyak itu. Sebagai dampaknya orang yang keluar mani akan segera lemas dan berkurang tenaganya. Hal ini tidak bisa dipulihkan hanya dengan membasuh dzakar ataupun alat kelamin  saja. Tetapi harus dengan cara membasahi badan secara merata terutama dengan air hangat.

Oleh karena itu sebaiknya setelah keluar mani segeralah mandi, agar tubuh kuat kembali. Ini sangat berbeda dengan mengeluarkan air kencing yang hanya mengandung kotoran dari dalam tubuh manusia. Dan cukup dengan membersihkan alat keluarnya. Meskipun keduanya (air mani dan air kencing) keluar dari lubang alat yang sama tetapi keduanya adalah materi yang bebeda. Wallahu a’lam

Read more »»  

Selasa, 07 Mei 2013

Khataman Bareng di Rumah Barunya Mbak Ima

Senin, 6 Mei 2013

 

khataman rumah baru (1)khataman rumah baru (2)

Hari ini IPPNU punya gawe besar lho..... karena pembina IPPNU, Mbak Ima Mutholliatil Badriyah beserta suami, M. Aliyulloh Hadi menmepati rumah baru, tepatnya di Perumahan BCT (Bukit Cemara Tidar) blok O no.4.

Dalam acara peresmian rumah tersebut, seluruh punggawa IPPNU, perwakilan IPNU, Bang Umar, dan teman-teman lain datang menyerbu (kayak perang aja). Dibuka dengan pembacaan Al-Qur'an hingga khatam pada pukul setengah 4 sore, dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah, dan ditutup dengan tahlil dan do'a.

Dalam kesempatan tersebut, Bang Umar, pembina IPNU PKPT UIN Maliki, berharap semoga rumah yang baru ini bisa membuat penghuninya betah, menjadi tempat membangun bahtera rumah tangga yang harmonis, dan menjadi tempat yang penuh barokah dengan ibadah dan ilmu. Kemudian disambut dengan ucapan dari para hadirin.

Setelah sambutan dari sohibul bait, acara dilanjut dengan ramah tamah, kemudian acara diakhiri 30 menit sebelum kumandang adzan 'Isya.

 

Semoga menjadi rumah yang barokah, Amiinn.......

Read more »»  

Senin, 06 Mei 2013

Memperingati haul ke-51 Pendiri ponpes Darul hadits : Menjaga Ajaran Ahlussunah wal Jamaah, Mencetak Ahli Hadits

Ahad, 5 Mei 2013

 

Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah Ahlussunah wal Jamaah, tahun ini berusia 68 tahun. Lembaga pendidikan Keislaman yang berada di tengah Kota Malang, tepatnya di Jalan Aris Munandar 8 A-B ini didirikan oleh Maha Guru Al-Ustadz Al-Habr Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih Al-Alawy. Setelah sang pendiri wafat, Pengasuh dilanjutkan sang putra, yakni Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih.
Di pesantren yang berdiri pada 12 Rabiul Awal 1364 H atau 12 Februari 1945 ini setiap santri harus melewati empat tahapan pendidikan. Pertama, tingkatan Tamhidiy, atau disebut juga dengan I’dadiy. Tingkatan paling dasar yang dapat ditempuh selama dua tahun ini merupakan persiapan santri sebelum mengenyam pendidikan ibtidaiyah.
Selesai dari tingkat Tamhidiy, santri dapat melanjutkan ke tingkat Ibtidaiyah selama 3 tahun. Pada jenjang Ibtidaiyah, santri diberikan materi pembelajaran dalam berbagai disiplin ilmu. Seperti halnya untuk ilmu alat, dipelajari kitab Jurumiyah dan Al-Wadlih (Nahwu). Untuk bidang fiqh diajarkan kitab Durusul Fiqhiyyah. Sedangkan untuk kitab Hadits diajarkan At-Targhibu Wa Tat-Tarhib dan kitab-kitab hadits lainnya.
Setelah menempuh tiga tahun di Ibtidaiyah, dilanjutkan ke tingkat Tsanawiyah. Pada jenjang Tsanawiyah ini, jenis pelajaran dan kitab yang diajarkan mulai beragam, diantaranya Jami’ud Durus (Nahwu) dan Alfiyah (Bahasa Arab).
Untuk bidang fiqh kitab yang digunakan adalah kitab Fathul Qarib dan Fathul Mu’in. Untuk kajian hadits menggunakan kitab Mustholah Hadits, Riyadhus Shalihin, dan Shahih Bukhari.
Program Tsanawiyah, setiap santri juga diwajibkan mempelajari ilmu Mantiq. Program Tsanawiyah ini berlangsung selama 3 tahun. Program tingkatan tertinggi di Ponpes Darul Hadits ini adalah tingkat Aliyah. Jenjang Aliyah ditempuh selama 3 tahun. Kitab-kitab yang dijadikan sebagai bahan pelajaran, sebagian besar adalah kitab-kitab yang dipergunakan pada tingkat Tsanawiyah. Seperti pelajaran Nahwu masih meneruskan kitab Alfiyah yang dikarang Ibnu Malik. Di Program Aliyah ini juga dipelajari kitab-kitab Ibnu Aqil seperti Al-Yaqutun Nafis dan Anwarul Masalik.
Dengan melihat alur tingkatan pendidikan Darul Hadits, untuk menempuh pendidikan dari tingkat Tamhidiy sampai Aliyah dibutuhkan sekitar 11 tahun. Pelaksanaan pendidikan di Darul Hadits ini terbagi dalam beberapa waktu pelajaran. Pelajaran dimulai sehabis salat berjamaah sampai jam 07.30. Pengajian ini dilaksanakan secara klasikal atau sorogan dan diasuh langsung oleh pengasuh Ma’had, yakni Habib Muhammad bin Abdullah Bilfagih.
Lepas sarapan pagi, tepat pukul 08.00 setiap santri kembali ke kelas masing-masing untuk menerima pelajaran hingga waktu salat Dhuhur. Lepas makan siang, pendidikan dilanjutkan sampai waktu Ashar. Dalam lingkungan pesantren ini, setiap santri diwajibkan memakai bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari baik dalam pelajaran di ruang kelas mau pun dalam pergaulan antar santri.
Di Pondok ini juga terdapat Majelis Taklim yang terbuka untuk masyarakat luas pada minggu pertama dan minggu ketiga. Dulu majelis ini khusus mengajarkan khusus Thoriqoh Alawiyyah. Saat ini dibuka untuk umum dan kitab yang diajarkan adalah kitab Shohih Bukhori dan An-Nashaih ad-Dinniyah.
Darul Hadits memang mencetak alumni-alumni ahli hadits yang mumpuni, tak heran bila dalam menerima santri-santri pun ekstra ketat dan materi pelajarannya pun memuat kurikulum mata pelajaran hadits. “Santri-santri dari pondok pesantren ini diharapkan menjadi alumni pondok yang ahli hadits yang mumpuni. Kenapa yang dipelajari kebanyakan hadits, karena hadits merupakan cerminan dari syari’at Rasulullah SAW dan Islam,” kata Habib Soleh bin Ahmad bin Salim Alaydrus, salah satu pengajar Darul Hadits.
Saat ini jumlah santri Darul Hadits Al-Faqihiyyah Malang, sebanyak 200 orang yang berasal dari Jakarta, Bandung, Jepara, Madura, dan kota-kota sekitar Jawa Timur. Sedangkan jumlah asatidz yang mengajar di pondok ini ada sekitar 20 ustadz.
Ponpes Darul Hadits ini telah mencetak ribuan alumni yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Para alumni yang mengikuti jejak pengasuh pesantren ini diantaranya Ustadz Ahmad Al-Habsyi (PP Ar-Riyadh, Palembang), Ustadz Muhammad Ba’abud (PP Darul Nasyi’in (Lawang, Malang), Habib Syekh bin Ali Al Jufri (MT Al-Khairat, Jakarta Timur), KH Alawy Muhammad (PP At-Taroqy, Sampang, Madura) dan lain-lain.
Sebagai Pondok Pesantren yang menerapkan system Salafy, PP Darul Hadits menerapkan seleksi yang cukup ketat kepada setiap santri. Seperti halnya dalam masalah narkoba, setiap santri harus melampirkan surat keterangan sehat dari dokter. Bagi yang pernah terjerumus dalam narkoba, wajib melampirkan surat keterangan dokter atau laboratorium bebas dari narkoba. Bagi calon santri yang bertato harus menghilangkan tatonya terlebih dahulu.
Pondok Darul Hadits ini sekarang diasuh oleh tiga putra Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih yakni Ustadz Sayyid Abdul Qadir Bilfagih, Ustadz Sayyid Muhammad Bilfagih dan Ustadz Sayyid Abdurrahman Bilfagih. Sekretaris Ma’had dipegang Ustadz Dimyati Ardawi. Sebagai bendahara yakni Ustadz Sukri Zaini dan H. Slamet.
Dalam struktur pondok terdapat lima bidang (seksi) kegiatan pesantren. Seksi majelis taklim diasuh Ustadz Sayyid Muhammad bin Abdul Qadir Bilfagih. Seksi pendidikan dan pengajaran oleh Ustadz Soleh bin Ahmad bin Salim Alaydrus, Ustadz Mohammad Santoso, Ustadz Abdul Muid.
Di tengah kemajuan zaman yang terus berputar, kini Ponpes Darul Hadits terus berpacu dengan waktu untuk terus mengembangkan mutu pendidikan dan sarana pesantren. Gedung yang terletak di Jl  Aris Munandar, kini terus dibangun sebanyak 3 lantai sehingga dapat menampung lebih banyak santri dan diharapkan para santri yang keluar itu menjadi ahli hadits yang mumpuni serta berkiprah secara positip di tengah masyarakat.
Untuk peringatan Haul tahunan pendiri Darul Hadis Malang yakni Guru Al-Ustadz Al-Habr Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfagih Al-Alawy dan Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfagih diperingati tiap akhir dari Jumadil Akhir. Tahun ini akan diperingati pada Sabtu, 4 Mei 2013, dengan acara rauhah dan pembacaan Manakib dua pendiri Darul Hadist serta kalam salaf.
Acara puncak haul pada Minggu, 5 Mei 2013,dengan gelar Pengajian Akbar yang menghadirkan ulama dan habaib dari seluruh penjuru tanah air bahkan dari luar negeri.

Read more »»  

Minggu, 05 Mei 2013

Biografi KH. Marzuki Mustamar; Singa Pembela Ahlussunnah dari Malang

 

 

Penampilannya

Penampilan beliau sederhana dan apa adanya. Beliau tidak pernah neko-neko. Karena begitu sederhananya, kadang orang tidak mengira bahwa beliau adalah seorang kyai. Di balik kesederhanaan beliau tersimpan lautan ilmu yang begitu luas. Kiprah beliau di masyarakat sudah tidak diragukan lagi. Gaya bicara beliau yang tegas dan lugas menjadi salah satu ciri khas beliau.

Rajin Ngaji Sejak Kecil

Kyai Marzuki lahir di kota Blitar, 43 tahun yang lalu. Sungguh beruntung Kyai Marzuki karena dilahirkan dalam keluarga yang taat beribadah sekaligus mengerti agama. Ya, abahnya adalah seorang kyai. Alhasil, sejak kecil Kyai Marzuki dibesarkan dan dididik oleh kedua orang tua beliau dengan disiplin ilmu yang tinggi. Di bawah pengawasan orang tua beliau inilah putra dari Kyai Mustamar dan Nyai  Siti Jainab ini mulai belajar  al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama.
Selain dididik disiplin ilmu yang tinggi, ternyata beliau waktu kecil sudah dididik tentang kemandirian agar memiliki etos kerja yang tinggi dengan cara memelihara kambing dan ayam petelur milik Bu Lik Umi Kultsum. Dengan memelihara kambing dan ayam petelur inilah, beliau mendapat pelajaran bagaimana membimbing umat islam, dan bagaimana menjadi pemimpin.

Latar belakang Pendidikannya

Saat duduk di kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah sampai sebelum belajar di Malang, anak kedua dari delapan bersaudara ini mulai belajar ilmu  nahwu, shorof, tasawuf dan ilmu fikih  kepada Kyai Ridwan dan Kyai-Kyai lain di Blitar. Sejak SMP, beliau diminta mengajar Al-Qur’an dan kitab-kitab kecil lainnya kepada anak-anak dan tetangga beliau. Pada usia yang masih belia tersebut, beliau sudah mengkhatamkan dan faham kitab Mutammimah pada saat beliau kelas 3 SMP.

Selepas dari SMP Hasanuddin, beliau melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri Tlogo Blitar. Kyai Marzuki muda merupakan pemuda yang beruntung sebab di usia beliau yang masih belia itu, beliau sudah mendalami ilmu agama ke beberapa orang kyai di Blitar. Di antaranya, beliau  mendalami ilmu balaghoh dan ilmu mantek kepada Kyai Hamzah. Mendalami ilmu fikih kepada Kyai Abdul Mudjib dan ngaji Ilmu Hadits kapada Kyai Hasbullah Ridwan.

Ketika beliau duduk di bangku Aliyah, beliau sudah khatam kitab Hadits Muslim dan kitab-kitab kecil lainnnya. Sebelum beliau belajar di Malang, selama di Blitar yang mengajar beliau adalah Orangtua beliau, Kyai Hasbullah Ridwan yang masih eyang beliau, Kyai Hamzah dan Kyai Mujib adalah guru beliau di MAN Tlogo.

Setamat dari MAN Tlogo pada tahun 1985, kyai kelahiran 22 September 1966 ini melanjutkan jenjang pendidikan formalnya di IAIN (sekarang UIN Maulana Malik Ibrahim) Malang, yang waktu itu masih merupakan cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya. Untuk menambah ilmu agama yang sudah beliau dapat, Kyai yang juga Anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang ini nyantri kepada Kyai Masduki Mahfudz di Pondok Pesantren Nurul Huda Mergosono. Mengetahui kecerdasan dan keilmuan Kyai Marzuki yang di atas rata-rata santrinya yang lain, akhirnya Kyai Masduki memberi amanah kepada Kyai Marzuki untuk membantu mengajar di pesantrennya, meskipun saat itu Kyai Marzuki masih berusia 19 tahun. “Saat itu saya diminta untuk mengajar kitab Fathul Qorib bab buyuu’ (jual-beli),” Kenang kyai yang juga Dosen Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.

 

Berguru pada KH. Masduqi Mahfudz

Selain itu, Kyai Marzuki juga beruntung, karena beliau seringkali  diminta untuk mendampingi dakwah Kyai Masduki saat mengisi pengajian maupun dalam rapat-rapat organisasi kemasyarakatan. Dari sinilah Kyai marzuki mulai mengetahui betapa beratnya tugas seoarang ulama dalam mengayomi ummat. Dari gurunya yang juga Rois Syuriah NU Wilayah Jawa Timur itu, Kyai Marzuki belajar akan keistikomahan menjadi seorang guru.  Kyai Masduki Mahfud itu meskipun pulang malam hari dari mengisi pengajian, beliau selalu membangunkan para santrinya untuk mengaji,” ungkap Kyai Marzuki.

Salah satu kelebihan beliau, saat masih duduk di bangku kuliah, Kyai Marzuki sudah biasa memberikan kursus nahwu kepada mahasiswa yuniornya. Namun, ternyata, banyak juga mahasiswa yang tidak hanya belajar nahwu, namun juga mengaji kitab kepadanya. Dengan begini, keilmuan beliau semakin terasah. Kemudian pada tahun 1987 Kyai berputra tujuh ini mendapatkan kesempatan  belajar di LIPIA Jakarta. Setelah menempuh dua tahun masa studinya di sana, Kyai Marzuki kembali ke Malang untuk membantu mengajar di pesantren Nurul Huda, Mergosono dan melanjutkan kuliah S-1.

 

Membangun Rumah Tangga dan Pesantren

Pada tahun 1994, Kyai Marzuki memulai hidup baru. Beliau mempersunting salah seorang santriwati Pondok Nurul Huda  yang bernama Saidah. Sang istri merupakan putri Kyai Ahmad Nur yang berasal dari Lamongan. Kyai Marzuki sangat bersyukur sekali sebab gadis yang menjadi pendamping hidup beliau adalah seorang hafidzoh (hafal Al-qur’an).

Selang satu bulan setelah menikah, Kyai Marzuki bersama istri mencoba mengadu nasib dan hidup mandiri. Saat itu Kyai Marzuki memilih  daerah Gasek, Kecamatan Sukun sebagai tempat jujugan beliau. Pada mulanya, beliau mencari rumah kontrakan yang dekat dengan masjid. Dan akhirnya, beliau ngontrak di rumah salah seorang warga yang bernama pak Har. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup, Kyai Marzuki akhirnya menempati tempat yang baru. Pada saat beliau boyongan, tak lupa santri-santri Pondok Nurul Huda ikut mengantarkan Kyai Marzuki boyongan ke tempat barunya dan membantu usung-usung barang-barang dan kitab-kitab guru mereka.

Tanpa diduga sebelumnya, pada hari pertama beliau menempati rumah itu, ternyata sudah banyak santri yang datang mengaji kepada beliau. Di rumah yang sederhana itulah Kyai Marzuki mengajar para santri beliau. Mereka yang waktu itu belajar merupakan cikal bakal santri dan pesantren beliau yang kini menjadi benteng utama umat di wilayah Gasek. Karena santrinya semakin bertambah banyak maka rumah beliau tidak memadai sebagai tempat belajar mereka. Namun, alhamdulillah, Allah SWT memberikan jalan. Waktu itu di daerah Gasek sudah ada Yayasan Sabilurrosyad yang sudah memiliki lahan luas. Namun, setelah beberapa tahun didirikan Yayasan ini belum bisa berkiprah secara optimal. Akhirnya Kyai Marzuki bekerjasama dengan Yayasan Sabilurrosyad mendirikkan sebuah pesantren dengan Nama Sabilurrosyad.

 

Aktivitasnya

Selain sibuk membimbing para santri, kyai yang pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam Malang ini juga disibukkan dengan urusan ummat. Tiada hari tanpa memberikan pengajian atau mauidzhoh kepada umat. Mulai mengisi pengajian dari masjid ke majid, blusukan keliling kampung dan lain sebagainya. Saat ini, Kyai Marzuki juga aktif di berbagai organisasi kegamaan di antara sebagai Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang dan anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang. Kedalaman ilmunya sangat dirasakan oleh umat. Sebagai contoh beliau menyusun sebuah kitab, tentang dasar-dasar atau dalil-dali amaliyah yang dilakukan oleh warga nahdhiyyin. Melalui kitab ini, Kyai Marzuki ingin membuka mata umat bahwa amalan mereka ada dasar hukumnya, sekaligus menjawab tuduhan-tuduhan orang-orang yang tidak setuju dengan sebagian amaliayh warga Nahdhiyyin. Saking hebat dan lugasnya beliau menerangkan itu semua, sampai-sampai Kyai Baidhowi, Ketua MUI Kota Malang memberi julukan “Hujjatu NU”. “Kalau Imam al-Ghozali dikenal sebagai Hujjatul Islam, maka Kyai Marzuki ini Hujjatu NU” Demikian pernyataan Kyai Baidhowi dalam beberapa kesempatan.

Meski kegiatan beliau sangat padat, namun, Kyai yang juga penasehat FKUB ini tetap berusaha untuk menjadi orangtua yang baik. Beliau begitu dekat dan akrab dengan anak-anak beliau yang masih kecil-kecil itu. Tak jarang pula, beliau ikut mengantarkan atau menjemput putra putri beliau sekolah. Dari hasil pernikahan dengan Bu Nyai Saidah, Kyai marzuki dikaruniai tujuh orang putra. Dua laki-laki dan lima perempuan. Semua putra putrinya disekolahkan di SD Sabilillah Blimbing. Kecerdasan Kyai Marzuki sepertinya menurun kepada putra-putrinya, terbukti dengan nilai mereka yang seringkali mendapat nilai sempurna termasuk pelajaran eksakta. Bahkan beberapa waktu yang lalu putri beliau menjadi juara Olimpiade Matematika di Yogyakarta dan kini sekolahdi  SMP Internasional PASIAD milik negera Turki.

 

Kelebihannya, Five in One

Paling tidak, ada 5 kelebihan yang dimiliki oleh beliau yang sulit ditemukan pada orang lain, yaitu (1) kekuatan hafalannya, (2) kejelasan dan keruntutan dalam penyampaian materi kepada jamaah, (3) kedalaman pemahaman agamanya, (4) kekuatan logika dan analogi berfikirnya/mantiq, (5) mampu beradaptasi dalam ceramahnya dengan kalangan apapun, dari kaum kampungan sampai sarjana, bahkan doktor dan profesor.

 

Karya Beliau

Pada tahun 2010 ada satu karya dari tulisan beliau yang monumental yang kini sudah puluhan kali cetak ulang dan disampaikan di hampir ke seluruh penjuru nusantara, yaitu Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat. Buku ini berisi sanggahan kepada beberapa kelompok terutama salafi wahabi yang suka membid’ahkan amaliah kaum Nahdliyyin, dikutip dari dalil-dalil Al-Quran, As-Sunnah dan kaidah Ushul Fiqh. Buku ini masih diperuntukkan untuk kalangan terbatas karena masih berbahasa Arab, yakni para [ecinta ilmu, kalangan santri dan pengurus NU. Harapan beliau buku tersebut bisa disampaikan kepada orang lain, manakala sudah dibacakan dan diijazahkan oleh pengarangnya langsung.

 

Biodata KH. Marzuqi

Nama        : KH. Marzuki Mustamar
TTL            : Blitar, 22 September 1966
Alamat      : PP. Sabilurrosyad Gasek Malang Telp.(0341) 564446

Pendidikan:
1.      TK Muslimat Karangsono Kanigoro, Blitar  tahun 1972
2.      MI. Miftahul ‘Ulum, Tahun 1979
3.      SMP Hasanuddin, Tahun 1982
4.      MAN Tlogo, Tahun 1985
5.      PP. Nurul Huda, Mergosono
6.      LIPIA Jakarta, Tahun 1988
7.      S-1 IAIN Malang, Tahun 1990
8.      S-2 UNISLA Tahun, 2004

Istri: Hj. Saidah
Putra-Putri:
1.      Habib Nur Ahmad
2.      Diana Nabila
3.      Millah Shofiya
4.      M. ‘Izzal Maula
5.      ‘Izza Nadila
6.      Rossa Rahmania
7.      Dina Roisah Kamila

Jabatan:
1.      Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang 2 periode
2.      Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad
3.      Anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang
4.      Dosen Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
5.      Penulis tetap di Media Ummat rubrik Mutiara Hadits dan Tanya Jawab

6.      Imam dan khotib, pemateri pengajian tetap Masjid Agung Jami’  Malang

7.     Imam dan khotib, pemateri pengajian tetap masjid Sabililillah Malang dan banyak masjid besar lainnya

 

Artikel diadopsi dari situs: http://www.pesantren-gasek.net

 

Berikut ini kumpulan ceramah KH. Marzuqi Mustamar (MP3) yang bisa di download:

1. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin membaca al-Quran dari al-Quran dan Sunnah

2. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin membaca aneka shalawat dari al-Quran dan Sunnah

3. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin membaca aneka dzikir dari al-Quran dan Sunnah

4. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin membaca aneka doa dari al-Quran dan Sunnah

5. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (5)

6. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (6)

7. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (7)

8. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (8)

9. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (9)

10. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (10)

11. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (11)

12. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (13)

13. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (16)

14. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (18)

15. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (19)

16. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (20)

17. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (21)

18. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (22)

19. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (23)

21. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (24)

22. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (25)

23. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (26)

24. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (27)

25. Argumentasi/dalil tradisi kaum nahdliyyin (28)

 

Kajian Tematis Eksklusif bersama KH. Marzuqi

1. Kajian kitab Mukhtarul Ahadits

2. Ceramah asli beliau tentang Majelis Tafsir Al-Quran (MTA)

Ceramah tematik beliau di beberapa tempat bisa juga didownload di sini

 

Mohon maaf, rekaman yang kami upload masih belum lengkap dan urut, karena keterbatasan jaringan internet dan kelengkapan file yang kami miliki. Kami berupaya terus untuk menyajikan yang terbaik dari ceramah-ceramah KH. Marzuki Mustamar, insyaallah. Kami juga mohon maaf  belum sempat melakukan editing konten, sehingga masih ada ceramah beliau yang menyinggung kelompok Islam yang lain. Sebenarnya semua ceramah di atas disampaikan dalam forum terbatas (pengurus NU, santri dan alumni, jamaah khusus) dan sama sekali tidak diniatkan untuk menyerang kelompok lain. Hal itu karena gaya beliau yang humoris, tegas, ceplas-ceplos, interaktif dengan jamaah, sehingga subyektifitas muncul tanpa disengaja. Kami yakin selama pendengar memiliki niat yang tulus untuk belajar, pasti akan menikmati dan selalu berhusnuzzon.

 

Perhatian utk para pembaca, mohon maaf dan agar dimaklumi bahwa segala komentar yang kasar atau tidak santun di blog ini tidak akan kami muat demi menjaga ukhuwah sesama muslim

Read more »»  

Jumat, 03 Mei 2013

Memperingati Haul ke 51 Pendiri Ponpes Darul Hadits : Ulama dan Habaib Gelar Do’a Bersama untuk Keselamatan Bangsa

 

Kamis, 3 Mei 2013


 

Ratusan Ulama dan Habaib diikuti ribuan umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, akan menggelar do’a bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia dari berbagai bencana yang beberapa bulan ini menimpa Indonesia.
Ketua Panitia Haul, Ustad Kukuh mengatakan, gelar Do’a Bersama itu sekaligus memperingati Haul Akbar ke-51 Pendiri dan Pengasuh Ponpes Hadits Alfaqihiyyah , Maha Guru Al Ustadzul Imam Alhabr Alqutub Alhabib Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih dan Al Ustadzul  Imam Alhafidz Almusnid  Alqutub Prof DR Alhabib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih yang akan digelar pada Minggu, 5 Mei 2013, pukul 08.00 WIB, di sepanjuang Jalan Aris Munandar, tepatnya di halaman Pondok Pesantren Darul Hadits Alfaqihiyyah, Kota Malang.
Menurut Ustad Kukuh, selain dihadiri ratusan ulama dan habaib serta puluhan ribu umat Islam, juga akan diisi ceramah agama oleh KH. Subadar dari Pasuruan dan KH. Muhidin Abdul Qodir.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hadits Malang, Al Ustad Al Habib Muhammad bin Abdul Qodir bin Abdullah Bilfaqih melalui kepala hubungan masyarakat (Kahumas) Ustad Ir. Kukuh Abdul Aziz, mengatakan, Haul Akbar Pendiri dan Pengasuh Pesantren ini memang diselenggarakan setiap tahun, tepatnya minggu akhir Jumadil Akhir atau Mei, yang bertujuan mengenang jasa dan perjuangan Pendiri dan Pengasuh Darul Hadits Malang (Imamain).
Sosok Imam Alhabr Alqutub Alhabib Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih, kata Ustadz Kukuh, adalah pendiri pondok Darul Hadits Malang, yang didirikan enam bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI. ‘’Tekat dan keberanian beliau patut dicontoh oleh umat Islam. Beliau berani mendirikan pesantren ditengah Indonesia masih dikuasai penjajah,’’ kata Ustad Kukuh, kemarin.
Selain memiliki keberanian dan hanya takut kepada Allah SWT, Habib Abdul Qodir bi Ahmad Bilfaqih juga keturunan Rasulullah S.A.W yang ahli hadits, hafal ribuan hadits, yang mampu menguasai dalam riwayat maupun diroyahnya, serta ahli thoriqoh,
Sedangkan sosok Al Ustadzul Imam Alhafidz Almusnid Alqutub Prof DR Alhabib Abdullah bi Abdul Qodir Bilfaqih, sejak kecil tak pernah lelah untuk belajar dan mendalami ilmu agama, ia juga hafal ribuan hadits dan hafal belasan kitab seperti ayahnya.
Selain itu, Prof. DR Alhabib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih juga ahli ilmu tasawuf dan dipercaya sebagai dosen perguruan tinggi Islam di Indonesia maupun luar negeri, muridnya tersebar bukan hanya di Indonesia, tapi tersebar di seluruh dunia.
‘’Semoga dengan pelaksanna Haul Akbar dan Do’a Bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia ini, rakyat Indonesia diberikan kedamaian, ketenangan hati dan bisa meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT. Semoga  pula Allah memberi kedamaian hati dan rejeki yang barokah. Selain itu, Pengasuh Darul Hadits, Al Ustad Al Habib Muhammad bin Abdul Qodir bin Abdullah Bilfaqih semoga diberi kekuatan Allah untuk melanjutkan perjuangan Pendiri dan Pengasuh yang juga ayahandanya sendiri,“ harapnya.

Read more »»  

Mbah Kholil, Orang Arab, dan Macan Tutul

 

Jumat, 03/05/2013 14:01

 

Alkisah, seseorang berkebangsaan Arab berkunjung ke Pesantren Kedemangan, Bangkalan, Jawa Timur. Masyarakat Madura menyebutnya habib. Kala itu, Syaikhona KH Muhammad Kholil sedang memimpin jamaah sembahyang maghrib bersama para santrinya.

Usai menunaikan shalat, Mbah Kholil pun menemui para tamunya, termasuk orang Arab ini. Dalam pembicaraan, tamu barunya ini menyampaikan sebuah teguran, “Tuan, bacaan al-Fatihah Antum (Anda) kurang fasih.” Rupanya, sebagai orang Arab, ia merasa berwenang mengoreksi bacaan shalat Mbah Kholil.

Setelah berbasa-basi sejenak, Mbah Kholil mempersilakan tamu Arab itu mengambil wudhu untuk melaksanakan sembahyang maghrib. “Silakan ambil wudhu di sana,” ucapnya sambil menunjuk arah tempat wudhu di sebelah masjid.

Baru saja selesai wudhu, si orang Arab tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya seekor macan tutul. Dengan bahasa Arab yang fasih, ia berteriak dengan maksud mengusir si macan. Kefasihan bahasa Arabnya tak memberi pengaruh apa-apa. Binatang buas itu justru kian mendekat.

Mendengar keributan di area tempat wudhu, Mbah Kholil datang menghampiri. Mbah Kholil paham, macan tutul itu lah sumber kegaduhan. Kiai keramat ini pun melontarkan sepatah dua patah kata kepada macan. Meski tak sefasih tamu Arabnya, anehnya, sang macan langsung bergegas pergi.

Orang Arab itu akhirnya mafhum, kiai penghafal al-Qur’an yang menguasai qiraat sab’ah (tujuh cara membaca al-Qur’an) ini sedang memberi pelajaran berharga untuk dirinya. Nilai ungkapan seseorang bukan terletak sebatas pada kefasihan kata-kata, melainkan sejauh mana penghayatan atas maknanya.

Read more »»